Solo – Menteri Perjalanan kemudian Kondisi Keuangan Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno akan mengusulkan Daerah Perkotaan Solo sebagai City of Gastronomy ke United Nastions World Tourism Organization (UN Tourism).
"Di Indonesia baru Bali yang mana miliki penghargaan dari UN Tourism sebagai City of Gastronomy. Tapi setelahnya saya bicara dengan pak wali, kok berbagai peluang ke Solo," katanya pada penutupan Solo Great Sale (SGS) dalam Solo, Jawa Tengah, Minggu.
Oleh sebab itu, pada tahun ini pihaknya akan berkoordinasi dengan UN Tourism terkait kemungkinan pemberian penghargaan tersebut.
"Apakah dapat memberikan penghargaan City of Gastronomy untuk Solo pada tahun mendatang. Bisa dipertimbangkan ke sidang UN Tourism selanjutnya," katanya.
Ia memaparkan jikalau telah ditetapkan sebagai City of Gastronomy maka akan memberikan keuntungan bagi kota tersebut.
"63 persen wisatawan yang datang berdasarkan kuliner akan mempertimbangkan Solo sebagai destinasi. Karena ini sifatnya internasional akan sejumlah permintaan untuk wisatawan mancanegara," katanya.
Dengan demikian, ia berharap Bandara Adi Soemarmo dapat kembali ke status bandara internasional.
Sementara itu, disinggung persoalan kuliner yang mana berubah jadi favoritnya ke Daerah Perkotaan Solo, Sandiaga mengutarakan sejauh ini nasi liwet masih menjadi salah satu makanan yang tersebut paling disukainya.
"Paling suka nasi liwet kemudian Soto Kirana," katanya.
Pada kesempatan yang digunakan sama, Wali Daerah Perkotaan Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan sama-sama Menteri Sandiaga telah berbagai membicarakan masalah kemungkinan pariwisata lalu sektor ekonomi kreatif pada Indonesia.
"Kami siap jawab tantangan pak menteri, kami sejumlah bicara tentang kuliner, akan kami tindakan lanjuti permintaan pak menteri. Harapannya ke depan Solo bisa saja di-branding sebagai surganya kuliner," katanya.
Artikel ini disadur dari Menparekraf usulkan Solo sebagai City of Gastronomy
