Atourin luncurkan ARTI beri pemahaman perihal pariwisata regeneratif

admin

Atourin luncurkan ARTI beri pemahaman perihal pariwisata regeneratif

Atourin ingin menyebarkan lalu memperbesar dampak yang dihasilkan melalui beraneka item serta aktivitas yang tersebut dilakukan

Jakarta – Atourin, perusahaan teknologi sektor pariwisata, meluncurkan Atourin Regenerative Tourism Initiative atau ARTI untuk memberikan pemahaman terkait pariwisata regeneratif terhadap para pemangku kepentingan pariwisata dalam Nusantara sekaligus menyediakan platform digital berbasis teknologi.

"Sejak tahun 2020, kami menggiatkan beberapa kegiatan berbasis pariwisata regeneratif. Salah satunya, bertajuk One Traveler One Tree dalam mana kami sudah pernah menyumbangkan lebih lanjut dari 1.500 pohon di dalam beberapa provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, kemudian Bali. Kami ingin memperluas dampak dari inisiatif Atourin melalui pendekatan dan juga cara yang mana tambahan komprehensif," ujar COO Atourin Reza Permadi pada keterangannya di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan Atourin terus berjanji untuk berubah menjadi perusahaan teknologi pariwisata yang digunakan ramah alam/lingkungan, ramah sosial, kemudian ramah ekonomi dengan terus menyebarkan narasi tentang pariwisata regeneratif.

"Melalui pendekatan serta pelibatan multi pemangku kepentingan, Atourin ingin menyebarkan serta memperbesar dampak yang dimaksud dihasilkan melalui berubah-ubah hasil kemudian aktivitas yang tersebut dilakukan," ujar Reza.

Baca Juga :  Bulog Sumut siap apabila bantuan beras diperpanjang hingga Desember

ARTI yang tersebut diperkenalkan pada Rabu (5/6/2024) merupakan inisiatif yang digunakan terdiri berhadapan dengan empat pilar, yakni Fund, Knowledge, Community, dan Event.

Tujuannya untuk memberikan pemahaman akan pariwisata regeneratif terhadap para pemangku kepentingan pariwisata Indonesia sekaligus menyediakan jaringan berbasis teknologi yang dimaksud mereka bisa saja gunakan.

ARTI akan menghubungkan merekan dengan beraneka kegiatan baik luring maupun daring seperti penyetoran pohon, konservasi mata air, pelestarian flora fauna atau kegiatan berbasis peningkatan kapasitas melalui pelatihan lalu pendampingan untuk para penggiat wisata.

Dalam konteks sistem berbasis teknologi, Atourin menyediakan layanan carbon offsetting bernama ARTI Button, yang mana wisatawan yang tersebut membeli produk-produk Atourin akan mampu mengetahui berapa berbagai karbon yang mana dihasilkan dari aktivitas wisata yang dimaksud direalisasikan juga berapa jumlah keseluruhan pohon yang mana harus ditanam untuk meng-offset emisi karbon tersebut.

"Setiap hasil wisata pada marketplace Atourin sudah ada dihitung emisi karbonnya (carbon footprint) oleh para mitra dan juga emisi karbonnya bisa jadi dinetralkan oleh wisatawan melalui aktivitas penyertaan pohon ke destinasi wisata tersebut. Saat ini, kami juga sedang giat memperluas literasi pariwisata regeneratif terhadap mitra-mitra kami," kata direktur utama Atourin Benarivo T Putra.

Baca Juga :  Menteri ATR hadiri membuka World Water Wadah Bali dengan berjalan kaki

Adapun, pariwisata regeneratif lahir seiring dengan konsep sektor ekonomi restoratif. Menurut organisasi Earth Check, pariwisata regeneratif didefinisikan sebagai proses dalam mana para pemangku kepentingan sektor pariwisata secara kolektif.memberikan perhatian serta perwalian (melalui pengambilan tindakan dan juga praktik) untuk perbaikan serta peningkatan elemen alam, manusia, dan juga buatan manusia pada saat pindah, berkunjung, tinggal atau beroperasi di suatu destinasi.

Dengan melakukan hal tersebut, para pemangku kepentingan membiarkan elemen-elemen yang disebutkan melampaui kondisi kemampuan bertahan hidup mereka itu pada waktu ini.

Sebelumnya, Menteri Perjalanan kemudian Perekonomian Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menekankan bahwa pariwisata pada Nusantara diarahkan menuju pariwisata regeneratif agar tercipta pengelolaan berkelanjutan yang mana dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

"Green tourism (pariwisata hijau) cuma tak cukup, kita arahkan menuju pariwisata regeneratif sehingga tiada hanya berwisata yang digunakan meminimalkan penyelenggaraan karbon, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan juga generasi mendatang," kata Sandiaga pada acara kampanye "100% Murni, 100% Petualangan Indonesia” yang diselenggarakan di dalam Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Rabu (29/5/2024).

Baca Juga :  DKP: Perairan Pulau Belitung ditetapkan zero tambang timah

Di Indonesia, sektor pariwisata sama-sama dengan bidang kreatif merupakan salah satu sektor yang tersebut menyumbang devisa negara terbesar juga menyediakan lapangan kerja untuk lebih banyak dari 20 jt orang.

Bagian itu diperkirakan sebagai sektor perekonomian yang tersebut terbesar di beberapa dekade mendatang. Nusantara memiliki prospek pariwisata yang sangat besar berbentuk bentang alam yang digunakan indah, beragamnya seni budaya juga kekayaan sejarah lalu sosial lainnya.

Modalitas pada konteks pariwisata itu yang selanjutnya harus dioptimalkan untuk sebesar-besar kemanfaatan bagi masyarakat, khususnya penduduk setempat yang digunakan ada pada destinasi wisata tersebut.

Artikel ini disadur dari Atourin luncurkan ARTI beri pemahaman soal pariwisata regeneratif

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar