Filipina Kehilangan 5 Pemain Keturunan Jelang Hadapi Timnas Negara Indonesia

admin

Filipina Kehilangan 5 Pemain Keturunan Jelang Hadapi Timnas Negara Nusantara

MANILA – Filipina menghadapi tantangan besar menjauhi dua laga terakhir putaran kedua Grup F Kualifikasi Piala Bumi 2026 zona Asia. The Azkals, julukan Timnas Filipina, harus kehilangan lima pemain keturunan mereka.

Filipina dijadwalkan menghadapi Vietnam di pertandingan kelima Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Bumi 2026 zona Asia dalam My Dinh National Stadium pada 6 Juni 2024. Setelah itu, The Azkals akan menghadapi Timnas Nusantara dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 11 Juni 2024.

Dalam upaya lolos ke putaran ketiga, Filipina sangat membutuhkan kemenangan di kedua pertandingan tersebut. Saat ini, Filipina berada di dalam kedudukan keempat Grup F dengan satu poin. Untuk meraih hasil positif, Filipina sudah pernah mempersiapkan kekuatan dengan memantau pemain keturunan yang digunakan berkarir di dalam Eropa lalu Amerika Serikat. Instruktur Filipina, Tom Saintfiet, sempat menyatakan bahwa delapan pemain keturunan hampir siap untuk tampil pada Juni mendatang.

Baca Juga :  China aktifkan aturan yang digunakan izinkan penjaga pantai aktivitas kapal asing

Namun, Filipina tak akan diperkuat oleh lima pemain keturunan yang tersebut berkarir pada Eropa. Johannes Selven dari Vestri ke Kejuaraan Islandia tidaklah dapat bermain sebab permasalahan paspor. Sementara itu, Gerrit Holtmann yang digunakan dipinjamkan VfL Bochum ke Darmstadt 98 bukan memberikan respon terhadap panggilan Filipina. Selain itu, John-Patrick Strauss kemudian Raphael Obermair menolak untuk tampil sama-sama tim. Bjorn Martin Kristensen juga dipastikan absen dikarenakan cedera dan juga baru bisa saja bergabung pada September 2024.

“Kami miliki ambisi besar untuk mencapai Kejuaraan (Piala) Asia pada tahun 2027. Bjorn Martin bisa jadi berubah menjadi pemain penting untuk itu,” ujar Tom Saintfiet diambil dari Tv2.

“Begitu beliau bebas cedera lalu siap, kami sudah ada mengurus paspornya lalu ia 100 persen berubah jadi bagian dari rencana kami. Saya berharap beliau bisa saja sama-sama kami berjuang melawan Vietnam juga Negara Indonesia pada bulan Juni, tapi kami kemungkinan besar harus mengantisipasi hingga September sebelum ia bersatu kami,” pungkasnya.

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar