20 perempuan wirausaha lulus Women Ecosystem Catalyst 2024

admin

20 perempuan wirausaha lulus Women Ecosystem Catalyst 2024

Dari 1.526 pendaftar, terpilih 20 besar yang berasal dari bervariasi daerah, seperti Semarang, Yogyakarta, Malang, Medan, Lampung, Palangka Raya dan juga Papua

Semarang – Sebanyak 20 perempuan pelaku usaha mikro kecil serta menengah (UMKM) dari beraneka wilayah dalam Nusantara sudah pernah selesai menjalani rangkaian kegiatan Women Ecosystem Catalyst (WEC) 2024.

WEC Representative Shinta Arum di Semarang, Jawa Tengah, Kamis malam, menyebutkan ke-20 perempuan wirausaha itu sudah pernah mengikuti sejumlah kegiatan yang dimulai sejak Januari 2024 hingga sekarang ini.

"Dari 1.526 pendaftar, terpilih 20 besar. Mereka ini berasal dari bervariasi daerah, seperti Semarang, Yogyakarta, Malang, Medan, Lampung, Palangka Raya lalu Papua," kata Shinta Arum ketika "FInal Day and Awarding Night WEC 2024"

Ia menjelaskan WEC adalah acara kolaborasi antara Sampoerna Untuk Indonesia, Perkumpulan Imanijasi Penaja Mula, lalu Dinas Koperasi juga UMKM Jawa Tengah untuk pemberdayaan wirausaha dan juga organisasi perempuan.

Baca Juga :  Idul Adha 1445 H, Menteri Pertanian kurban 88 sapi

"Sektor usaha dari 20 ini (perempuan pengusaha) ini beragam, ada food and beverages (fnb), teknologi, 'wellness', 'agriculture', kemudian 'fashion and craft'," katanya.

Inisiatif WEC terbuka bagi "womenpreneur" dengan persyaratan, yakni mempunyai kegiatan bisnis minimal enam bulan, berusia minimal 17 tahun, lalu memiliki grup minimal terdiri menghadapi dua orang.

Dari hasil penjaringan hingga terseleksi 20 pendatang atau tim, kata dia, ternyata tidak ada belaka anak muda, tetapi rentang usianya beragam, mulai 22 tahun hingga paling tua ada 53 tahun.

"Bisnis merek yang kemungkinan besar sudah ada berjalan 1-2 tahun, kami bantu kembangkan. Kami berikan pelatihan tentang 'branding', 'marketing', tata kelola bisnis, lalu bagaimana usaha itu sanggup menciptakan efek bagi lingkungan dan juga sosial," kata Shinta.

Baca Juga :  Pertamina Patra Niaga berikrar awasi pengisian LPG dalam SPBE-SPPBE

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno mengapresiasi inisiatif kolaborasi yang dimaksud untuk pengembangan sektor UMKM di Tanah Air secara umum, dan juga Jateng secara khusus.

"Kami meninjau antusiasme yang mana luar biasa. Jadi, selain mendapatkan 'capacity building', kegiatan ini dapat menjadi kompetisi silaturahmi untuk mendirikan jaringan. Karena entrepreneur enggak punya jaringan enggak bisa jadi berkembang," katanya.

Apalagi, diakuinya bahwa sektor UMKM telah terbukti lebih tinggi tahan dari bermacam krisis yang terjadi, mulai krisis sektor ekonomi 1998 hingga pandemi Pandemi sehingga wajib untuk terus dikembangkan.

"Dari data ya, pelaku UMKM tidak hanya sekali ke Jateng, tapi di seluruh Nusantara itu lebih besar dari 60 persen. Itu menunjukkan bahwa perempuan ulet, lebih tinggi tahan, kemudian semangatnya luar biasa," katanya.

Baca Juga :  Indonesia-Uruguay mulai kerja sejenis penguatan jaminan barang halal

Turut hadir pada kegiatan itu, para mentor serta assessor, seperti Meika Hazim (owner Cokelat nDalem), Asri Saraswati (CMO Agradaya), Ghufron Mustaqim,Ali Charisma, Aliyah Natasya M.Sc.,CFP. (Financial Planner), lalu Nisaul Aulia (Founder & ketua eksekutif Basicludo).

Masing-masing mentor juga assesor berkecimpung pada bidang yang dimaksud berbeda seperti marketing, item bisnis, lingkungan juga sosial, tata kelola bisnis, keuangan, hingga "branding".

Dari 20 perempuan wirausaha itu, PT Salaku Cara Enak Makan dinobatkan sebagai "Best Pitching", Ulur Wiji (Progressive), Kopi Gucialit sebagai "Impactful", lalu PT Wesclic Tanah Air Neotech | Manaje.id (Active).

Artikel ini disadur dari 20 perempuan wirausaha lulus Women Ecosystem Catalyst 2024

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar