Para Miliarder Yahudi Pro-Israel Berkomplot Menindak Aksi Mahasiswa Bela Palestina dalam Amerika Serikat

admin

Para Miliarder Yahudi Pro-Israel Berkomplot Menindak Aksi Mahasiswa Bela Palestina di Amerika Serikat

WASHINGTON – Sekelompok miliarder Yahudi Amerika Serikat (AS) kemudian pemimpin usaha terkemuka pro-Israel sudah pernah secara pribadi menekan Wali Perkotaan New York, Eric Adams, untuk mengerahkan polisi menghadapi pelajar pengunjuk rasa pro-Palestina di dalam Universitas Columbia.

Para miliarder itu bahkan menawarkan membayar penyelidik swasta untuk membantu Departemen Kepolisian New York pada menangani aksi bela Palestina, menurut laporan The Washington Post.

Pengungkapan tersebut, berdasarkan log obrolan WhatsApp yang tersebut diperoleh surat kabar tersebut.

Dalam chat itu, kelompok miliarder yang dimaksud berupaya membentuk opini rakyat serta mempengaruhi tindakan pemerintah agar berpihak pada Israel.

Adapun pada ketika yang mana sama, para miliarder itu mengklaim kampanye mengungkap pengaruh Zionis Amerika adalah tindakan rasis akibat hal ini mengulangi kiasan anti-Semit yang tersebut umum mengenai kekuatan Yahudi.

Baca Juga :  Regu negara Israel Kepung Total Beit Hanoun ke Daerah Gaza Utara, Tak Ada Makanan lalu Air

Grup WhatsApp, bertajuk “Israel Current Events”, dimulai tak lama setelahnya serangan kelompok Hamas terhadap negeri Israel pada tanggal 7 Oktober juga akhirnya berprogres hingga mencakup sekitar 100 anggota, sejumlah di dalam antaranya masuk di daftar miliarder tahunan Forbes.

Peserta obrolan di antaranya pendiri perusahaan makanan ringan Daniel Lubetzky, manajer dana lindung nilai Daniel Loeb, miliarder Len Blavatnik, pemodal real estate Joseph Sitt, mantan direktur utama Starbucks Howard Schultz, Pendiri serta pimpinan Dell Michael Dell, manajer dana lindung nilai Bill Ackman dan juga Joshua Kushner, pendiri Thrive Capital serta saudara laki-laki Jared Kushner, menantu mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Laporan The Post menyoroti komunikasi pribadi kelompok yang disebutkan dengan Wali Perkotaan Adams, salah satunya panggilan video Zoom pada tanggal 26 April, di mana beberapa partisipan mendiskusikan pemberian sumbangan urusan politik untuk Wali Pusat Kota juga menekan presiden dan juga pengawas Universitas Columbia untuk mengizinkan polisi di kampus menangani pengunjuk rasa.

Baca Juga :  Lima negara terpilih sebagai anggota bukan tetap DK PBB

Ironisnya, di mana ditanya tentang pertandingan tersebut, kantor Wali Perkotaan menjawab dengan menyatakan, “Sindiran yang digunakan diam-diam direncanakan oleh para donor Yahudi untuk mempengaruhi operasi pemerintah adalah suatu kiasan anti-Semit yang sangat familiar sehingga Washington Post seharusnya malu untuk bertanya, apalagi menganggap hal ini sebagai hal yang dimaksud normal dalam media cetak.”

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar