Kementan perluas areal tanam untuk mitigasi dampak musim kemarau

admin

Kementan perluas areal tanam untuk mitigasi dampak musim kemarau

Pertemuan ini dilaksanakan menyusul adanya perkiraan BMKG terkait musim kemarau yang digunakan berlangsung pada beberapa orang wilayah

Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) memacu bervariasi area dalam Indonesi untuk meningkatkan perluasan areal tanam (PAT) melalui inisiatif pompanisasi, salah satunya ke Daerah Sukabumi, Jawa Barat.

“Target PAT harus benar-benar tercapai di dalam berada dalam adanya kewaspadaan musim kemarau yang tersebut berkepanjangan,” kata Inspektur Jenderal Kementan Setyo Budiyanto pada pernyataan ke Jakarta, Senin.

Setyo menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian terus menyokong peningkatan produksi pertanian padi di berubah-ubah daerah. Salah satunya dengan menyelenggarakan kegiatan evaluasi realisasi perluasan areal tanam (PAT) dalam Wilayah Sukabumi.

“Kegiatan ini direalisasikan menyusul adanya perkiraan BMKG terkait musim kemarau yang digunakan terjadi dalam beberapa wilayah,” ucap Setyo.

Baca Juga :  Taman Safari Bogor peringati 20 tahun Cowboy Show

Menurutnya, pada waktu ini terdapat solusi cepat yang dimaksud digagas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk memenuhi permintaan air pada pertanian, yakni melalui pompanisasi.

Meski begitu, Setyo mengungkapkan bahwa di perluasan areal tanam juga diperlukan sinergi bervariasi pemangku kepentingan hingga ke jajaran pemerintah wilayah sehingga produksi pertanian dapat terus meningkat.

Dia mengimbau Pusat Perlindungan Varietas Tanaman lalu Perizinan Pertanian (PVTPP) Kementan, Dinas Pertanian hingga Kodim Sukabumi bersinergi melakukan pemeriksaan keadaan pompa eksisting serta pompa yang digunakan baru untuk dapat tercatat pada program sehingga pemberian pompa ini dapat berjalan optimal serta dapat mengairi lahan-lahan target PAT yang tersebut ada.

“Kita wajib bekerja sejenis untuk mengawal capaian target PAT ini, tidaklah bisa saja lagi kita bekerja secara sektoral," ucapnya.

Baca Juga :  Plaosan Timur Jadoel, cara Daerah Perkotaan Malang ungkit dunia usaha

Setyo menambahkan, PAT adalah Instruksi Menteri Pertanian melalui Kepmentan No. 243/2024 tentang Satgas Antisipasi Darurat Pangan untuk melalukan pertambahan areal tanam, khususnya pada Wilayah Sukabumi, melalui pompanisasi lalu investasi padi gogo pada rangka menghadapi musim kemarau panjang.

Untuk itu, Setyo meminta semua pihak dapat memperhatikan upaya optimalisasi dan juga pemanfaatan pompa lewat monitoring perkembangan cuaca baik dari BMKG maupun pemantauan segera dalam lapangan.

Sementara itu, Kepala Pusat PVTPP Kementan Leli Nuryati menegaskan bahwa kesiapan sebagai Penanggung Jawab Satgas Wilayah Sukabumi di menindaklanjuti arahan Mentan maupun Irjen Kementan terus dikerjakan melalui pendampingan lalu pengawalan realisasi PAT di dalam Sukabumi.

Dia mengumumkan kemungkinan sawah tadah hujan (STH) di Daerah Sukabumi mencapai 17.599 hektare kemudian sudah ada terealisasi 30,16 persen atau seluas 5.307,86 hektare per 30 Mei 2024.

Baca Juga :  Mentan tunda ke China demi kunjungi petani terdampak banjir di Daerah Agam

"Kami akan fokus untuk mengawal pemanfaatan pompanisasi pada wilayah-wilayah PAT yang dimaksud ketika ini masih rendah realisasinya sehingga dapat menggerakkan tercapainya realisasi tanam padi pada seluruh kecamatan yang dimaksud berubah jadi wilayah PAT," kata Leli.

Artikel ini disadur dari Kementan perluas areal tanam untuk mitigasi dampak musim kemarau

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar