Mentan tunda ke China demi kunjungi petani terdampak banjir di Daerah Agam

admin

Mentan tunda ke China demi kunjungi petani terdampak banjir ke pada Agam

DKI Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menunda jadwal kunjungan kerja ke China demi mengunjungi petani yang mana berubah menjadi orang yang terdampar banjir lalu tanah longsor dalam Kota Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

“Sebenarnya saya harus berangkat ke China. Tapi mendengar kabar, kami dengar kabar pasca keliling Padang, Sumatera Barat kena musibah, satu di antaranya pertanian, jadi saya mundurkan (ke China),” kata Amran dalam sela meninjau korban bencana banjir lalu longsor ke Daerah Agam, Sumatera Barat, Sabtu.

Mentan mengaku seharusnya beliau terbang ke China untuk melakukan reuni bilateral dengan menteri pertanian ke negara tersebut. Namun, begitu beliau mendengar kabar adanya bencana banjir dan juga longsor keberangkatannya terpaksa ditunda.

Menurut Mentan, pertanian merupakan jantung masa depan bangsa yang mana penting mendapat perhatian dengan baik dalam tingkat pusat maupun daerah.

Baca Juga :  Menanti Bantuan, Santunan Tertunda untuk Korban Musibah di Sulsel

Oleh akibat itu, Amran menegaskan beberapa petani yang mana berada di tempat kejadian terdampak bencana dapat kembali pulih juga berproduksi seperti sedia kala.

“Insya Allah pada waktu dekat kemungkinan besar paling lambat bulan depan, anggarannya sudah ada turun untuk Sumbar. Kemudian alat mesin pertanian akan kita berikan nanti, kemungkinan besar sekitar Rp15-20 miliar. Tapi yang pasti untuk sawah kami turunkan Rp10 miliar,” ucap Mentan pada keterangan dalam Jakarta.

Sejauh ini, kata Mentan, pihaknya telah mendapat laporan mengenai berapa luas area lahan yang dimaksud harus diperbaiki dan juga berapa yang akan direhabilitasi. Karena itu, beliau meminta-minta dukungan semua pihak, termasuk pemerintah tempat kemudian juga kelompok tani agar kembali berproduksi.

“Kami sudah ada terima laporan seperti ada 450 hektare puso, kemudian yang mana flora rusak ada 1.600 hektare. jadi sekitar dua ribuan hektare, berikutnya ada juga yang harus kita rehab. Semua berubah jadi perhatian kami,” katanya.

Baca Juga :  AFTECH sebut "fintech" beri pembiayaan lebih lanjut mudah-mudahan dan juga cepat bagi UMKM

Mentan menambahkan bahwa semua bantuan yang tersebut diminta akan segera terkirim agar pertanian pada area yang dimaksud dapat kembali normal.

“Jangan sampai, produksi turun sebab anggaran perbaikan belum disalurkan. Saya minta segera geser anggaran ke Sumatera Barat. Ini adalah saudara-saudara kita yang mana terkena musibah, perlu perhatian khusus, diperlukan bantuan sesegera mungkin,” jelasnya.

Sementara itu, Pemimpin wilayah Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengucapkan terima kasih menghadapi perhatian besar dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman lalu menyatakan bahwa pihaknya akan mempercepat pendataan seluruh pertanian terdampak.

“Pemerintah provinsi segera berkoordinasi dengan bupati wilayah terdampak pada pendataan (di sektor pertanian) dan juga hal yang tersebut dibutuhkan,” katanya.

otoritas Provinsi Sumatera Barat bersatu Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menyiapkan langkah di upaya meredam kenaikan nilai sembako pascabencana banjir bandang yang digunakan melanda tiga tempat di Sumbar pada Hari Sabtu (11/5).

Baca Juga :  Pasokan Gas Bumi Menipis, Harga Melambung, Industri Menghadapi Ancaman

Salah satu langkah antisipasi yang dimaksud diwujudkan Pemprov Sumbar adalah memasok keinginan pangan strategis dari luar wilayah apabila ada sinyal kenaikan harga.

Menurut Gubernur, hal itu penting dikarenakan wilayah terdampak bencana, yakni Tanah Datar, Agam, juga Padang Panjang merupakan wilayah sentra hortikultura.

“Jika diperlukan, kita berencana untuk mendatangkan hasil hortikultura dari Jambi juga Jawa Tengah,” katanya sambil mengutarakan harapannya bahwa langkah yang dimaksud disiapkan itu mampu berubah jadi solusi sehingga kenaikan nilai pangan mampu diredam.

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar