Jangankan jadi SDM emas, berubah jadi SDM perunggu sekadar barangkali tiada akan sampai juga.
Jakarta – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengingatkan visi Nusantara Emas 2045 semata-mata dapat tercapai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Peningkatan kualitas generasi muda (milenial, generasi Z, dan juga generasi alpha), berubah menjadi sumber daya manusia berkualitas emas. Sangat tidaklah kemungkinan besar visi besar bangsa itu berhasil diraih jikalau tidaklah dipersiapkan SDM berkelas emas," kata HNW ke kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, ada sejumlah sekali tantangan lalu kendala pada mencapai visi itu, di dalam antaranya fenomena darurat pornografi pada anak.
Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Negara Indonesia (KPAI) mengungkapkan di 3 tahun terakhir, Nusantara darurat pornografi anak. Bahkan, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin juga menyatakan Negara Indonesia darurat akhlak.
"Bisa dibayangkan apabila hal itu tiada segera ada solusinya, apa yang tersebut bisa saja kita harapkan dari generasi muda calon SDM emas kita, orang yang terluka kedaruratan akhlak untuk Indonesia Emas pada masa datang," katanya menegaskan.
Hal yang dimaksud disampaikan HNW ketika menerima kemudian berdialog dengan delegasi Sekolah Tinggi Perekonomian Islam (STEI) SEBI Jakarta.
Tantangan lain, kata dia, datang dari majunya teknologi informasi dan juga digital. Fakta yang tersebut ada, penggugah konten pornografi daring juga partisipan judi online disebut yang digunakan terbanyak dari Indonesia. Keadaan yang mana demikian, makin mencemaskan apabila dikerjakan oleh gen milenial, Z, maupun alpha karena merusak mental, daya nalar, lalu idealisme generasi muda yang dimaksud diharapkan bermetamorfosis menjadi generasi emas menyongsong Indonesi Emas.
"Jangankan jadi SDM emas, berubah menjadi SDM perunggu hanya barangkali tak akan sampai juga," ujarnya.
Dia meminta-minta keadaan yang memprihatinkan yang dimaksud jangan sampai menimbulkan bangsa hilang semangat kemudian kehilangan idealisme. Kondisi itu harus dijadikan sebagai tantangan. Hal itu seharusnya diseriusi, dengan kontribusi konkret dari semua elemen bangsa, teristimewa yang dimaksud berorientasi untuk penyiapan generasi muda melalui bidang pendidikan.
"Jika tidak, maka bonus demografi yang dimaksud akan kita raih adalah bonus demografi negatif lalu yang dimaksud akan kita panen di dalam masa depan, tidak SDM Emas tapi SDM yang bikin kita cemas,” katanya.
Artikel ini disadur dari HNW: Indonesia Emas 2045 dicapai dengan peningkatan kualitas SDM
