Adapun bantuan kemanusiaan yang digunakan disalurkan untuk komunitas Daerah Agam, Sumatera Barat totalnya senilai Rp428 juta
Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersatu sebagian penggiat pangan bersinergi membantu korban bencana banjir di dalam Kota Agam, Provinsi Sumatera Barat, dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp428 juta.
“Adapun bantuan kemanusiaan yang mana disalurkan terhadap penduduk Wilayah Agam, Sumatera Barat totalnya senilai Rp428 juta,” kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi pada pernyataan di dalam Jakarta, Kamis.
Arief menyebutkan bahwa bantuan yang digunakan diserahkan beragam jenis donasi antara lain pake sembako dalam bentuk beras, minyak goreng, dan juga telur ayam.
Bantuan yang dimaksud diserahkan merupakan kolaborasi Bapanas dengan berubah-ubah pihak seperti Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi serta Beras Tanah Air (Perpadi), Koperasi Pedagang Pasar Induk Beras (KOPPIC), PT Mahesi Agri, PT Japfa Comfeed Indonesia.
Selanjutnya, PT Charoen Pokphand Indonesia, PPN (Pinsar Petelur Nasional), BRI juga PT Malindo Feedmill Indonesia, Bank Mandiri, serta Rumah Kebersamaan Peternak Layer Mandiri Blitar Kediri Tulungagung Trenggalek (BKTNT).
Selain paket pangan, juga terdapat bantuan sebagai prasarana alat dua unit chainsaw diberikan oleh PT Agro Boga Utama juga bantuan sewa ekskavator dari Ketua Perpadi Jakarta.
Kepala Bapas. Arief Prasetyo Adi mendeklarasikan segera pada Rabu (5/6) dalam Kantor Walinagari Pasia, Kecamatan Ampek Angkek, Agam.
Arief menuturkan batuan yang dimaksud selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang dimaksud beberapa waktu tak lama kemudian berkunjung ke Agam, dalam mana ketercukupan logistik bagi warga terdampak berubah menjadi perhatian pemerintah.
“Kami dari Badan Pangan Nasional mewakili seluruh penggiat pangan yang tersebut ada, izin untuk memberikan sedikit bantuan," ujar Arief ke hadapan rakyat yang berkumpul.
Ia juga mengaku turut berbelasungkawa juga berduka cita terhadap apa yang tersebut dialami komunitas Agam. Oleh akibat itu pihaknya kemudian penggiat pangan melakukan bersama-sama terdiri dari membantu meringankan rakyat terdampak.
“Kami dengar berita terbentuk longsor dan juga banjir di wilayah ini, sehingga Badan Pangan Nasional menghimpun beberapa stakeholder untuk sama-sama memberikan tali asih, baik sebagai bantuan pangan, alat pemotong, lalu sarana sewa ekskavator untuk bersihkan material," lanjutnya.
Arief juga mengaku bahwa berupaya menyambungkan segera aspirasi pemerintah wilayah terhadap Menteri Pertanian (Mentan).
Dia mengemukakan dengan Pj Pemimpin wilayah Sumbar sudah ada menghubungi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan terkait beberapa lahan pertanian yang butuh recovery,
“Saya komunikasikan permohonan itu serta nanti kemungkinan akan dimulai sekitar 1.000 hektare. Hal ini akibat area yang mana terdampak harus cepat pada normalisasi kemudian diwujudkan tanam kembali," ujar Arief.
Menurut informasi Dinas Pertanian Kota Agam, lanjut Arief, sampai pertengahan Mei, total berjumlah 323,65 hektare areal pertanian penduduk mengalami kerusakan. Itu terdiri dari 303,85 hektare areal tumbuhan pangan kemudian 19,8 hektare areal hortikultura.
Artikel ini disadur dari Bapanas dan penggiat pangan sinergi bantu korban banjir Agam
