PT Timah setor PNBP sebesar Rp888 miliar pada 2023

admin

PT Timah setor PNBP sebesar Rp888 miliar pada 2023

DKI Jakarta – Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal mengungkapkan pihaknya menyetorkan penerima negara bukanlah pajak (PNBP) sebesar Rp888 miliar ke kas negara pada 2023.

“Kontribusi PT Timah terhadap negara melalui PNBP mencapai Rp888 miliar atau turun 41,6 persen dari tahun sebelumnya Rp1,5 triliun,” katanya ketika RDP dengan Komisi VI DPR yang digunakan dilansir dari laman Youtube Komisi VI DPR RI Channel di Jakarta, Kamis.

Sementara itu, partisipasi di dalam sektor pajak pada 2023 yang dimaksud sebesar Rp430 miliar juga turun 31 persen berbeda dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp625 miliar akibat rendahnya setoran PPN juga PPh 23 seiring dengan menurunnya produksi.

Ahmad menjelaskan kinerja operasi PT Timah pada tahun 2023, di dalam mana produksi bijih timah mencapai 14.855 ton. Namun, bila dibandingkan tahun sebelumnya yang tersebut berproduksi hingga 20.079 ton, mengalami penurunan sebesar 26 persen.

Baca Juga :  Lautan Kembali Bergemuruh dengan Debut BYD Sea Lion 07

“Begitu pula produksi logam timah sebesar 15.340 metrik ton (MT), turun 23 persen dibandingkan 2022 yaitu 19.825 MT,” jelasnya.

Dia menerangkan, penurunan kinerja produksi berdampak pada transaksi jual beli logam timah. Pada 2023 besar jualan logam sebesar 14.385 MT, turun 31 persen dari tahun 2022 yaitu 20.805 MT.

Secara tahunan, lanjutnya, tarif rata-rata logam timah settlement dalam London Metal Exchange (LME) pada tahun 2023 turun 16,8 persen yoy berubah menjadi 25.999 dolar Negeri Paman Sam per ton. Sedangkan tarif per tiga bulan turun 16,2 persen yoy berubah menjadi 25.936 dolar Negeri Paman Sam per ton.

“Sejalan dengan penurunan biaya logam timah di dalam LME, perolehan harga jual jual rata-rata logam timah perusahaan pada 2023 tercatat 26.585 dolar Amerika Serikat per ton. Harga yang dimaksud turun 16 persen dibandingkan tahun 2022 yang digunakan sempat mencapai nilai tertinggi yakni 31.474 dolar Amerika Serikat per ton,” ujar Ahmad.

Baca Juga :  Kemarin, izin tambang untuk PBNU hingga penyaluran upah ke-13 ASN

Selain itu, perlambatan peningkatan kegiatan ekonomi bumi pada semester I tahun 2023 menyebabkan permintaan timah planet untuk keperluan logam sektor juga terus mengalami penurunan.

Di sisi lain, banyaknya pasokan timah ke gudang LME memproduksi nilai logam timah globus berada di dalam bawah tekanan.

PT Timah membukukan pendapatan sebesar Rp8,4 triliun ke tahun 2023.

Adanya penurunan ukuran pemasaran sebesar 6.420 MT serta penurunan nilai jual rata-rata logam timah sebesar 4.891 per MT berdampak pada penurunan pendapatan perusahaan sebesar Rp4,1 triliun atau sebesar 33 persen.

Ahmad menambahkan, berkurangnya besar produksi dan juga pemasaran sesuai target yang ditetapkan dihadiri oleh pula oleh penurunan nilai dan juga bentuk biaya yang digunakan bersifat peak kemudian semi variable. Kondisi ini menyebabkan perusahaan membukukan kerugian pada tahun berjalan sebesar Rp449,7 miliar.

Baca Juga :  IHSG diprediksi menguat dalam berada dalam 'wait and see' pidato pejabat FOMC

“Penurunan ebitda sejalan dengan penurunan laba perseroan. Ebitda ke tahun 2023 sebesar Rp684 miliar atau turun 71 persen dari tahun sebelumnya,” katanya.

Artikel ini disadur dari PT Timah setor PNBP sebesar Rp888 miliar pada 2023

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar