Mentan percepat pengembangan Merauke jadi lumbung pangan kawasan Timur

admin

Mentan percepat pengembangan Merauke jadi lumbung pangan kawasan Timur

Kami optimistis modernisasi pertanian akan mempercepat pengembangan Merauke sebagai lumbung pangan kawasan Timur Indonesia

Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengupayakan percepatan pengembangan Wilayah Merauke ke Papua Selatan, berubah jadi lumbung pangan di kawasan Indonesi Timur dengan memaksimalkan pemakaian teknologi pertanian.

“Kami optimistis modernisasi pertanian akan mempercepat pengembangan Merauke sebagai lumbung pangan kawasan Timur Indonesia,” kata Amran di keterangan ke Jakarta, Rabu.

Amran menyampaikan bahwa sebelumnya pada pertengahan Mei 2024, Kementerian Pertanian sudah pernah mengirimkan berjumlah 261 unit alat mesin pertanian (Alsintan) dari Surabaya ke Marauke menggunakan KRI Soeharso.

Pengiriman sebagian alsintan yang dimaksud ditujukan untuk meningkatkan produksi juga perluasan areal tanam (PAT) sehingga pengembangan Merauke sebagai lumbung pangan khususnya padi berjalan maksimal.

Baca Juga :  Daftar akses exit tol yang mana terkena ganjil genap

Untuk tahap awal, kata Mentan, ada 40.000 hektar lahan dalam Daerah Merauke yang digunakan siap dioptimasi, hitungan ini akan terus dikembangkan hingga 1 jt hektare.

“Yang terpenting kita fokus menyelesaikan dulu 40.000 hektar, pasca itu berlanjut untuk inisiatif ini hingga 1 jt hektare. Kita selesaikan dulu 40.000 hektare untuk tahap pertama,” jelas Mentan ketika meninjau kedudukan lahan serta tanam ke Kampung Nggutibob Distrik Tanah Miring, Merauke, Papua Selatan dengan Penasihat Khusus Menteri Perlindungan Sjafrie Sjamsoeddin.

Lebih lanjut, Mentan menekankan pengembangan lahan pertanian pada Merauke akan dibangun secara maksimal melalui konsep modernisasi pertanian. Ke depan, konsep pertanian Merauke akan menjadi percontohan untuk dikembangkan ke sebagian wilayah lainnya di dalam Indonesia.

“40.000 hektar ini adalah cluster, cluster pertanian modern, semua menggunakan teknologi seperti yang mana kita lihat. Jadi pertanian modern betul-betul, ini nanti sanggup berubah menjadi contoh pada tempat-tempat lain, tanam, panen hingga mengolahnya pakai alat,” ungkap Mentan.

Baca Juga :  Mentan tunda ke China demi kunjungi petani terdampak banjir di Daerah Agam

Di kesempatan yang mana sama, Kepala Daerah Merauke Romanus Mbaraka mengaku optimistis wilayah yang mana dipimpinnya mampu berubah jadi lumbung pangan nasional.

Ia memaparkan dukungan pemerintah pusat baik dalam bentuk alsintan, benih, pupuk hingga pendampingan petani secara dengan segera di dalam lapangan akan berdampak positif terhadap pengembangan pertanian pada wilayahnya.

“Dengan kemungkinan yang tersebut ada, simpel mudahan di jangka waktu 3 sampai 6 bulan kedepan 40.000 hektar lahan ini akan berubah menjadi sasaran yang digunakan akan kami kelola, terimakasih berhadapan dengan kepercayaannya terhadap kami, semoga dengan kemungkinan yang tersebut ada ini dapat kami kelola dengan baik sehingga kami sanggup mencukupi permintaan pangan Indonesia” tegasnya.

Disebutkan total optimasi lahan di dalam Wilayah Merauke untuk tahap awal telah lama mencapai 44.711 hektare yang dimaksud tersebar dalam tujuh titik utama yakni Distrik Jagebob seluas 5.060 hektare, Distrik Kurik 12.742 hektare, Distrik Malind 6.186 hektare, Distrik Merauke 1.686 hektare, Distrik Naukenjerai 261 hektare, Distrik Semangga 7.027 hektare, juga Distrik Tanah Miring seluas 11.746 hektare.

Baca Juga :  Mentan tinjau pengembangan kelapa sawit di dalam Wilayah Manokwari

Artikel ini disadur dari Mentan percepat pengembangan Merauke jadi lumbung pangan kawasan Timur

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar