Tanah Melayu sebut empat prioritas bagi Palestina ke penghadapan Negara D-8

admin

Tanah Melayu sebut empat prioritas bagi Palestina ke penghadapan Negara D-8

Kuala Lumpur – Menteri Luar Negeri Malaya Mohamad Hasan menyerukan anggota Tim Negara Maju D-8 untuk mengejar empat prioritas bagi merespons penderitaan rakyat Palestina.

Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Negara Malaysia (Wisma Putra), yang mana dikeluarkan di Putrajaya, Minggu, prioritas pertama yang dimaksud Menlu Negara Malaysia ungkapkan pada pertarungan luar biasa majelis menteri luar negeri Grup Negara Maju D-8 mendiskusikan situasi pada Daerah Gaza yang digunakan berlangsung pada Istanbul, Turki, pada Hari Sabtu (8/6) itu, yakni untuk secara kolektif membantu seruan gencatan senjata permanen serta efektif, di antaranya proposal tiga fase yang digunakan baru-baru ini diberitahukan Amerika Serikat.

Fokus kedua, ia menyatakan tidak ada memberikan bantuan atau pendampingan terhadap tanah Israel di antaranya kegiatan kegiatan ekonomi apapun yang berkontribusi terhadap pembiayaan militer Israel, serta pendudukan ilegal di tanah Palestina.

Baca Juga :  Kejuaraan Arab desak konferensi perdamaian Palestina dorong solusi 2 negara

Selanjutnya prioritas ketiga, ujar dia, yakni meningkatkan bantuan kemanusiaan, lalu menjamin akses yang tersebut aman lalu tanpa hambatan untuk pengantaran bantuan ke Palestina.

Menurut kementerian tersebut, mengakses Wilayah Gaza melalui darat lalu laut serta memobilisasi bantuan kemanusiaan berubah menjadi tantangan yang tersebut harus melibatkan kerja sebanding dengan negara tetangga dan juga organisasi internasional.

Fokus keempat, yakni merancang dan juga memformalisasi kolaborasi antara negara-negara anggota Komunitas Negara Mengalami Pertumbuhan D-8 dengan Palestina, dengan tujuan untuk meningkatkan penghidupan dan juga penyelenggaraan sosial-ekonomi rakyat Palestina, satu di antaranya rekonstruksi negara, sejalan dengan Pasal 19 Piagam D-8. Yang, menurut dia, dapat terlaksana dengan kesepakatan oleh pihak rakyat Palestina.

Malaysia, ujar Mohamad, percaya negara-negara D-8 memainkan peran penting untuk berkontribusi juga memberikan solusi, terkait kekerasan yang digunakan sedang berlangsung terhadap Palestina. Penderitaan Palestina lebih banyak dari sekedar sikap kebijakan, itu adalah cermin dari hati nurani kolektif yang digunakan berubah menjadi ukuran kemanusiaan.

Baca Juga :  Ketegangan geopolitik serta kebijakan bertetangga baik

Negara Malaysia serta negara-negara anggota D-8 lainnya bersama-sama menyatakan solidaritas juga dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina pada mencari solusi krisis di dalam Gaza, yang dimaksud dituangkan di Deklarasi Pertemuan Darurat yang mana telah lama disetujui.

Deklarasi yang dimaksud antara lain mengutuk keras tindakan kekerasan yang terus direalisasikan tanah Israel di dalam Kawasan Gaza juga wilayah pendudukan Palestina, juga menuntut gencatan senjata segera, permanen, juga tanpa syarat, juga mengupayakan upaya pemulihan sektor ekonomi lalu rehabilitasi Daerah Gaza setelahnya mundurnya rezim Israel.

Menlu Malaya sempat melakukan penghadapan dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, lalu saling bertukar pandangan mengenai beraneka isu kepentingan kerja identik internasional, regional lalu bilateral, khususnya mengenai isu Gaza.

Baca Juga :  Stoltenberg: Uni Eropa "tak mampu menggantikan" NATO

Partisipasi Negara Malaysia pada Pertemuan Darurat itu, menurut Wisma Putra, merupakan bagian dari upaya berkelanjutan serta komitmen tepat negara yang disebutkan pada memperjuangkan isu Palestina ke bervariasi platform.

Menlu Mohamad Hasan juga dijadwalkan akan hadir di KTT “Seruan Aksi: Respon Humanitarian Memberikan Tekanan untuk Gaza” di dalam Yordania pada Selasa (11/6).

Artikel ini disadur dari Malaysia sebut empat prioritas bagi Palestina di pertemuan Negara D-8

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar