Kairo – Kejuaraan Arab mendesak konferensi perdamaian internasional tentang Palestina untuk memberikan kesempatan bagi upaya Palestina bermetamorfosis menjadi negara, kata Sekretaris Jenderal organisasi regional tersebut, Ahmed Aboul Gheit, Kamis (16/5).
“Kami menuntut diadakan konferensi perdamaian internasional guna mengimplementasikan visi solusi dua negara,” kata Sekjen Gheit di pidatonya di KTT Kejuaraan Arab pada Bahrain.
Dia menuding negara-negara Barat yang digunakan dirahasiakan namanya telah lama memberi negara Israel cek kosong untuk membombardir Gaza.
Pernyataan itu muncul tatkala negara Israel berencana memperluas serangan militer mereka itu terhadap Perkotaan Rafah dalam Wilayah Gaza selatan.
Pekan tak lama kemudian pasukan pendudukan negeri Israel merebut pintu masuk terakhir untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Invasi negara Israel ke Kawasan Gaza menghidupkan kembali perdebatan mengenai status negara Palestina berdasarkan solusi dua negara, yang mana menjamin eksistensi Palestina yang mana merdeka, yang tersebut hidup berdampingan dengan Israel.
Pekan berikutnya Majelis Umum PBB memberikan pernyataan terbanyak untuk memberikan hak tambahan untuk Palestina di organisasi tersebut, walaupun Amerika Serikat, negeri Israel beserta tujuh negara lainnya menentang itu.
Amerika Serikat sebelumnya juga memveto resolusi Dewan Keselamatan yang dimaksud disponsori Aljazair pada April kemudian yang mana berupaya menjadikan Palestina sebagai negara anggota penuh.
Sumber: Sputnik