KAHMI imbau negara Eropa akui Palestina sebagai negara

admin

KAHMI imbau negara Eropa akui Palestina sebagai negara

Ibukota Indonesia – Ketua Umum Korps Alumni HMI (KAHMI Eropa Raya) Choirul Anam memperkuat sekaligus mengimbau seluruh negara Eropa untuk mengupayakan Palestina bermetamorfosis menjadi negara yang digunakan merdeka serta diakui sebagai anggota PBB.

"Saya melihat, serangan tanah Israel yang mana tanpa henti kemudian cenderung menyalahi Konvensi PBB 1948 tentang Genosida telah lama membuka mata para pimpinan dunia, khusunya di dalam Eropa untuk memberikan hak bebas lalu merdeka terhadap Palestina sebagai sebuah negara," kata Anam di siaran pers KAHMI Eropa di dalam Jakarta, Rabu.

Mantan Koodinator PPI Bumi 2020-2021 itu mengaku kerap melakukan diskusi dengan rekan-rekan PhD ke kelas, yang dimaksud sebagian besar siswa Eropa.

"Mereka juga tidak ada menyetujui agresi tanah Israel terhadap Palestina. Ceko yang digunakan secara sektor ekonomi dekat dengan negara Israel pun, sudah pernah memberikan dukungannya terhadap Palestina. Hal ini menunjukkan sudah ada yang digunakan salah pada serangan tanah Israel yang mana dianggap ICC serta ICJ sebagai kejahatan peperangan luar biasa," katanya.

Baca Juga :  Ketegangan geopolitik serta kebijakan bertetangga baik

Anam menambahkan bahwa komunitas Eropa adalah komunitas yang digunakan sangat realistis, walau isu islamphobia cukup banyak di Eropa namun keberpihakan dia terhadap Palestina lebih lanjut didasari rasa kemanusiaan, khususnya lantaran tingginya jumlah agregat orang yang terdampar anak-anak, serangan terhadap rumah sakit serta tempat pengungsian.

"Kami Pengurus MP KAHMI Eropa menyuarakan untuk mengupayakan seluruh pimpinan negara-negara Eropa mengakui kemerdekaan Palestina demi rasa kemanusiaan dan juga terwujudnya keadilan bagi rakyat Palestina pada menentukan hidupnya yang dimaksud bebas dan juga bisa saja hidup berdampingan seperti layaknya negara-negara merdeka lainnya", kata Anam menambahkan.

Ekskalasi serangan yang dilaksanakan negara Israel terhadap Palestina sudah pernah memunculkan berbagai keprihatinan penduduk dunia, bahkan para pemimpin negara. Menurut data Kementerian Aspek Kesehatan Daerah Gaza pada awal 2024, jumlah total penderita jiwa ke wilayah yang disebutkan mencapai 31.045 orang, di antaranya anak-anak.

Baca Juga :  Staf Yahudi pemerintahan Biden mundur, berunjuk rasa kebijakan Amerika Serikat untuk Kawasan Gaza

Serangan terbaru negeri Israel pada Daerah Perkotaan Rafah menuai kecaman dari beraneka pihak terhadap Presiden tanah Israel Benjamin Netanyahu, yang tersebut penangkapannya telah terjadi diajukan oleh Jaksa ICC (International Criminal Court) pada pernyataan resmi 20 Mei 2024.

Kebrutalan yang dikerjakan militer tanah Israel terhadap rakyat Palestina telah terjadi menggalakkan negara-negara, di antaranya Irlandia, Spanyol juga Norwegia untuk memberikan dukungan kemudian menjadi yang digunakan terbaru yang mana mulai mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga secara terang-terangan menyatakan siap mengakui Palestina merdeka. Padahal, kata Anam, diketahui bahwa Prancis merupakan sekutu dekat negeri Israel kemudian memperkuat agresi terhadap Palestina pada awal serangan 7 Oktober 2023.

Sebelumnya, dukungan juga telah terjadi diberikan beberapa negara Eropa untuk Palestina seperti Swedia, Siprus, Hongaria, Republik Ceko, Polandia, Slovakia, Rumania lalu Bulgaria. "Di mana keseluruhannya merupakan bagian dari Uni Eropa," katanya.

Baca Juga :  Abbas desak DK PBB sidang darurat pasca tanah Israel serang kamp Nuseirat

 

Artikel ini disadur dari KAHMI imbau negara Eropa akui Palestina sebagai negara

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar