Kuala Lumpur – Pertama Menteri Negara Malaysia Anwar Ibrahim mengemukakan pertemuannya dengan pemimpin kelompok Hamas Ismail Haniyeh di Qatar beberapa waktu kemudian untuk membantu menemukan solusi damai melawan konflik yang sedang berlangsung antara negeri Israel dengan Palestina.
“Saya menekankan bahwa pada pertandingan yang disebutkan tidaklah ada isu yang mana memacu kekerasan, melainkan sebagai sahabat selama beberapa dekade terakhir, adalah tugas kita untuk membantu dia menemukan solusi damai melawan konflik yang digunakan sedang berlangsung,” kata Anwar di satu pernyataan dibagikan melalui akun media sosialnya yang mana diakses dalam Kuala Lumpur, Kamis.
Anwar mengemukakan menggunakan kesempatan pertarungan itu untuk memohon untuk Ismail Haniyeh mengindahkan seruan perdamaian, menerima solusi dua negara terhadap konflik tanah Israel dan juga Palestina, juga menukar tahanan.
Pernyataan itu juga merupakan jawaban pada sesi tanya jawab usai memberikan pidato utama di Diskusi Nikkei ke-29 ke Tokyo, Jepang.
“Saya juga menjawab pertanyaan mengenai tindakan Amerika Serikat yang mana tidak ada menggunakan pengaruhnya pada memerangi krisis kemanusiaan tetapi malah terus menyokong pembantaian dan juga pemusnahan rakyat Palestina,” ujar Anwar.
Anwar usai melakukan pertandingan dengan pemimpin kelompok Hamas pada Hari Senin (13/5), melalui akun media sosialnya mengungkapkan Malaya akan terus komitmen memainkan peranannya di peringkat internasional bagi menghentikan serangan tanah Israel ke Rafah.
Sekaligus memobilisasi ikhtiar yang dimaksud lebih banyak cepat untuk membantu para korban konflik dalam Gaza, khususnya di aspek bantuan kemanusiaan, perawatan lalu pendidikan.
Ia mengungkapkan Malaya menghargai kesediaan gerakan Hamas untuk mengurangi tahanan, teristimewa anak-anak serta perempuan, membebaskan semua tahanan dan juga menyetujui rencana perdamaian.
Artikel ini disadur dari Anwar: Pertemuan dengan pemimpin Hamas untuk temukan solusi damai
