Militer Korsel deteksi sinyal Korut luncurkan satelit pengintai

admin

Militer Korsel deteksi sinyal Korut luncurkan satelit pengintai

Seoul, Korsel – Militer Korea Selatan mendeteksi dugaan tanda-tanda Korea Utara sedang bersiap meluncurkan satelit pengintai militer, menurut keterang pejabat militer Korsel pada Jumat.

Pada Desember, Pyongyang menyatakan tekad untuk meluncurkan tiga satelit mata-mata lagi tahun ini, sebulan setelahnya berhasil menempatkan satelit pertamanya ke orbit.

Sementara pada awal tahun ini, Menteri Perlindungan Korsel Shin Won-sik memaparkan untuk wartawan bahwa satelit mata-mata Malligyong-1 milik Korut tampaknya mengorbit Bumi tanpa aktivitas.

Tanda-tanda persiapan peluncuran satelit mata-mata militer Korut, menurut pejabat tersebut, diketahui baru-baru ini di dalam wilayah Tongchang-ri.

“Otoritas intelijen Korea Selatan dan juga Amerika Serikat terus memantau serta melacak aktivitas terkait,” kata pejabat itu, yang melekat pada Kepala Staf Gabungan militer Korsel.

Korea Utara melakukan ketiga peluncuran satelitnya pada tahun setelah itu dari stasiun peluncuran satelit milik merekan di dalam provinsi barat laut Pyongan Utara, Tongchang-ri.

Baca Juga :  PM Malaysia: ASEAN perlu fokus kohesivitas di ketidakpastian global

Meskipun militer terus-menerus mendeteksi aktivitas personel, kendaraan, serta peralatan di area peluncuran, skalanya tampaknya semakin besar akhir-akhir ini.

Peralatan yang dimaksud digunakan untuk mengukur kemudian menafsirkan rute peluncuran roket luar angkasa dikatakan sudah terdeteksi dalam lokasi tersebut.

Militer Korsel ketika ini menguatkan pengawasan kemudian pemantauan di wilayah tersebut, yang dimaksud diiringi dengan persiapan untuk mencegat kendaraan peluncuran Korea Utara jikalau memasuki wilayah udara Korea Selatan, kata pejabat tersebut.

Jika Korea Utara kekal melanjutkan peluncurannya, mereka itu kemungkinan akan memberi tahu Negeri Sakura mengenai jadwalnya seperti yang dimaksud diwujudkan sebelum ketiga peluncuran satelitnya tahun lalu, ujar sang pejabat.

Dugaan persiapan yang dimaksud muncul ketika para pemimpin Korea Selatan, China, lalu Negeri Sakura akan mengadakan pertandingan puncak trilateral pada Seoul pada Hari Senin (27/5) untuk pertama kalinya di 4,5 tahun.

Baca Juga :  Qatar Sebut Gencatan Senjata Israel-Hamas Buntu Imbas Serangan ke Rafah

Rencana pertarungan itu menyebabkan prakiraan bahwa Korea Utara kemungkinan akan mengatur waktu peluncurannya bertepatan dengan pertarungan yang disebutkan untuk memaksimalkan prospek dampak politik.

Korsel, AS, serta negara-negara lain mengecam peluncuran roket luar angkasa yang digunakan direalisasikan Korea Utara.

Mereka mengumumkan tindakan itu sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Security Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang dimaksud melarang peluncuran rudal balistik, lantaran peluncuran itu menggunakan teknologi yang digunakan sama.

Sumber: Yonhap-OANA

Presiden Korsel serukan dialog setelahnya peluncuran rudal Korut

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar