Ibukota Indonesia – Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan bahwa serangan roket ke Tel Aviv, Israel, adalah upaya gerakan Hamas untuk menunjukkan bahwa kelompok perlawanan itu masih bertahan ke Jalur Daerah Gaza di berada dalam agresi tanah Israel di dalam wilayah kantong Palestina itu.
Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal mengungkapkan bahwa serangan yang dikerjakanBrigade Al-Qassam itu juga merupakan respons kelompok Hamas terhadap kebiadaban negara Israel yang sudah menelan begitu banyak nyawa rakyat Palestina.
“Hamas tampaknya ingin sekadar menunjukkan bahwa merek masih bertahan,” kata Iqbal di taklimat media ke Jakarta, Rabu.
Terlebih, serangan yang dimaksud tidaklah dilancarkan pada skala besar lalu semua roket yang tersebut ditembakkan dapat ditangkal oleh sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel, kata dia.
Brigade Al-Qassam, sayap aksi militer Hamas, pada Hari Minggu (26/5) menembakkan banyak roket ke Tel Aviv sebagai tindakan balasan melawan pembunuhan warga sipil dalam Jalur Gaza.
"Brigade Al-Qassam sudah pernah meluncurkan beberapa jumlah roket ke Tel Aviv sebagai balasan terhadap Zionis melawan pembantaian warga sipil," kata brigade yang dimaksud pada pernyataannya.
Agresi negara Israel ke Jalur Daerah Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah terjadi menewaskan tambahan dari 35.000 warga sipil, yang sebagian besar adalah wanita kemudian anak-anak.
Agresi yang disebutkan telah lama menyebabkan 85 persen penduduk Gaza harus mengungsi, menghancurkan 60 persen infrastruktur, dan juga menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, juga ramuan yang mana parah, menurut PBB.
Mahkamah Internasional (ICJ) pada 26 Januari mengeluarkan putusan sementara yang tersebut memerintahkan tanah Israel menghentikan aksi genosida di dalam Kawasan Gaza dan juga mengambil tindakan yang tersebut menjamin bantuan kemanusiaan sampai tangan ke warga sipil di sana.
Artikel ini disadur dari Kemlu RI: Serangan ke Tel Aviv upaya Hamas tunjukkan eksistensi
