AAJI sebut digitalisasi jadi arah pengembangan bidang asuransi

admin

AAJI sebut digitalisasi jadi arah pengembangan bidang asuransi

Ke depannya cuma akan ada satu arah bagi bidang asuransi, yaitu arah digitalisasi

Jakarta – Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Nusantara (AAJI) Budi Tampubolon menyatakan bahwa digitalisasi merupakan arah pengembangan yang tersebut diperlukan untuk terus meningkatkan kekuatan literasi, edukasi, dan juga proses bidang usaha di lapangan usaha asuransi nasional.

“Ke depannya belaka akan ada satu arah bagi bidang asuransi, yaitu arah digitalisasi. Bukan cuma untuk pembayaran tapi juga untuk pelayanan yang tersebut lebih lanjut baik,” ucap Budi Tampubolon di keterangannya dalam Jakarta, Sabtu.

Ia menyatakan bahwa melalui digitalisasi, upaya untuk meningkatkan literasi lalu edukasi mengenai lapangan usaha asuransi dapat menjangkau kelompok komunitas yang tersebut lebih lanjut luas.

Selain itu, ia menuturkan bahwa teknologi digital juga dapat menghadirkan proses administrasi yang aman juga terpercaya di bidang usaha asuransi.

Baca Juga :  BP Batam rencanakan pengoperasian kapal ro-ro Batam-Johor Bahru

Budi menyampaikan bahwa AAJI miliki anggota berjumlah 57 perusahaan asuransi jiwa juga enam perusahaan reasuransi dan juga telah dilakukan bermetamorfosis menjadi anggota Global Federation of Insurance Association (GFIA) sejak 2021.

Menurutnya, situasi yang dimaksud dapat menentukan perkembangan bidang asuransi domestik pada masa depan sekaligus menciptakan tantangan sebagai dampak dari kemajuan teknologi digital pada waktu ini.

Terkait isu digitalisasi tersebut, pihaknya pun menyelenggarakan Seminar Digital and Risk Management in Insurance (DRiM) ke-7 bertemakan Insuring Tomorrow: Navigating the Digital Frontier in Life Insurance pada 16-17 Mei 2024 pada Bandung, Jawa Barat.

Privy, salah satu perusahaan teknologi digital yang mana juga mengunjungi seminar tersebut, menyatakan bahwa salah satu tantangan pada sektor asuransi yang tersebut muncul akibat perkembangan teknologi digital adalah pemalsuan data juga rekam penerimaan polis asuransi.

Baca Juga :  Airlangga: Polri berperan penting pada konstruksi perekonomian RI

VP Customer Success Management Privy Nur Laily Lianasyah menuturkan bahwa untuk mengatasi tantangan tersebut, pihaknya pun menyediakan layanan sertifikat elektronik tersertifikasi, tanda tangan elektronik, juga layanan identitas digital (Digital Identity) yang dapat memverifikasi validitas data penggunanya.

Selain itu, perusahaan yang dimaksud juga menerapkan sistem Electronic Registered Delivery Services (ERDS) yang mana dapat merekam data pengiriman polis yang digunakan nirsangkal.

“Setiap dokumen yang mana ditandatangani menggunakan tanda tangan elektronik bersertifikat oleh kami akan miliki jejak audit yang tersebut berisi informasi tentang penandatangan, waktu penandatanganan, dan juga rincian dokumen yang digunakan ditandatangani,” imbuhnya.

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar